Sabtu, 16 April 2011

Antara Ukhuwah Dan Pacaran


Maksud hati ingin ukhuwah dengan lawan jenis, tapi malah terjebak dalam pacaran. Tadinya pengen menjalin ukhuwah islamiyah, tapi apa daya kecemplung jadi demenan. He..he.. jangan heran atuh, sebab hubungan dengan lawan jenis itu rentan banget disusupi oleh perasaan-perasaan lain yang getarannya lebih dahsyat. Apalagi kalo ditambah naik bajaj, dijamin tambah menggigil karena vibrasinya kuat banget (apa hubungannya?) ?

Sobat muda muslim, sesama aktivis masjid atau organisasi kerohanian di sekolah dan kampus, selalu saja muncul hal-hal tak terduga. Cinta lokasi kerap mewarnai perjalanan hidup mereka. Iya dong, aktivis juga kan manusia. Wajar banget dong untuk merasakan hal-hal seperti itu. Apalagi mereka sama-sama sering bertemu. Bukankah pepatah Jawa mengatakan, witing tresno jalaran soko kulino sering jadi rujukan untuk menggambarkan perasaan itu? Ati-ati!

Selasa, 05 April 2011

Awas!! Terkontaminasi Virus Cinta




Apa sich virus??hayoh apa virus itu?ada yang tw? Yuk cari tw!!

Virus adalah mikroorganisme yang sedemikian kecinya sehingga hanya dapat dilihat pada perbesaran tinggi mikroskop elektron (Pelczar and Chan,(2008),Dasar-dasar Mikrobiologi,Jakarta:UI-press).
Yach.....kayak bikin laporan praktikum ajah(^_^). Ehmmm kalo virus cinta kayak gitu juga g’ ya?? Cari tw arti cinta dulu yuk. Apa sich cinta??
Menurut kamus, cinta adalah jika kita selalu ingat, selalu memikirkan, merasa rindu, suka, sayang yang teramat sangat, serta merasa berharap-harap pada sesuatu yang kita cintai. Bisa kamu cek dikamus kamu, cpa tw beda.
Kalo ini perkataan Ibnul Qoyyim tentang cinta : ”Cinta itu merupakan sendi kehidupan hati dan makanan pokok jiwa. Hati tidak akan dapat merasakan kelezatan, kenikmatan, kebahagiaan dan kehidupan tanpa cinta didalamnya. Apabila hati telah kehilangan cinta, maka penderitaannya serasa lebih sakit daripada derita yang dialami oleh mata dikala ia kehilangan cahayanya, dan hidung dikala ia kehilangan penciumannya, serta lisan dikala ia kehilangan suaranya. Bahkan hati, ketika didalamnya hampa akan cinta terhadap sang Penciptanya, sakitnya akan lebih dasyat dari rusaknya tubuh karena sakit jiwanya. Perkara ini sulit dipercaya, kecuali orang-orang yang hidup hatinya”.